√ Kerjasama Tim Dalam Organisasi
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Kerjasama Tim Dalam Organisasi yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Tim Lingkungan Kerja.
Kerjasama Tim Dalam Organisasi – Bagian ini akan terlebih organisasional, dan kemudian mendiskusikan model efektivitas tim yang meringkas berbagai konsep penting.
Apakah yang dimaksud dengan Tim?
Kerjasama Tim Dalam Organisasi – Tim (team) adalah salah satu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk mencapai tujuan tertentu.
Defenisi ini memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Tim bias sangat besar, walaupun sebagian besar beranggotakan kurang dari 5 orang . Kedua, orang –orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular orang-orang yang tidak berinteraksi, seperti orang yang sedang mengantredi loket makan siang atau menaiki lift, tidak membentuk sebuah tim. Ketiga, orang- orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama, apakah itu mendesain computer tangan yang baru, membuat sebuah mobil, atau menulis buku pelajaran. Para murid sering ditempatkan dalam tim untuk mengerjakan tugas- tugas kelas, di mana tujuannya adalah untuk mengerjakan tugas dan mendapatkan nilai yang bagus.
Baca Juga Hubungan antara DPRD dan Pemerintah Daerah
Model Efektivitas Tim Kerja
Beberapa factor yang berkenaan dengan efektivitas tim diilustrasikan dalam Tampilan 19.2. Efektivitas tim kerja berdasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan kepuasan pribadi. Kepuasan merupakanberkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka. Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefenisikan oleh tujuan-tujuan tim.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tim dimulai dengan konteks organisasional. Konteks organisasioanal di mana kelompok beroperasi dijelaskan dalam bab lain dan meliputi factor-faktor seperti struktur, strategi lingkungan, budaya, dan system penghargaan. Dalam konteks tersebut, para manajer mendefenisikan tim.Karakteristik tim yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim. Faktor –faktor seperti perbedaan tim dalam hal gender dan ras, begitu pula dengan pengetahuan, keterampilan. Dan sikap, dapat menimbulkan pengaruh yang besar dalam proses dan efektivitas tim. Para manajer harus memutuskan waktu untuk menciptakan tim-tim permanen dalam structural formal dan waktu untuk menggunakan tim kerja temporer.
JENIS TIM
Tim Formal (formal team)
diciptakan oleh organisasi sebagai dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertical dan tim horizontal, yang biasanya merepresentasikan hubungan-hubungan structural vertical dan horizontal.
Tim vertical.
Tim vertical (vertical team) terdiri atas seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Dengan demikian, tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Dalam beberapa kasus, tim vertical dapat meliputi tiga atau empat tingkat hierarki dalam departemen fungsional. Tim vertical biasanya mancakup satu departemen dalam sebuah organisasi.
Tim Horizontal.
Tim horizontal (horizontal team) terdiri atas karyawan –karyawan dari tingkat hierarkis yang hampir sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Tim horizontal dibentuk dari beberapa departemen, diberi tugas khusus, dan mungkin di bubarkan setelah tugas selesai. Dua jenis tim horizontal yang paling umum ialah angkatan tugas dan komite.
Komite (committee) biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagaian permanen dari struktur organisasi. Keanggotaan dalam sebuah komite biasanya lebih di putuskan oleh gelar atau posisi seseorang daripada oleh keahlian pribadi. Sebuah komite sering kali membutuhkan perwakilan resmi,dibandingkan dengan pemilihan angkatan tugas, yang berdasarkan pada kualifikasi pribadi dalam menyelesaikan masalah. Komite- komite biasanya dibentuk untuk menangani tugas-tugas yang muncul lagi secara teratur. Sebagai contoh, komite keluhan menangani keluhan-keluhan karyawan; komite laporan membuat rekomendasi –rekomendasi di bidang kompensasi karyawan dan praktik kerja, perubahan desain pekerjaan, dan saran untuk perkembangan pekerjaan.
Tim dengan tujuan khusus.
Tim dengan tujuan khusus (special-purpose team), terkadang di sebut tim proyek, diciptakan di luar struktur organisasi formal untuk mengerjakan sebuah proyek kepentingan atau kreativitas khusus.
Tim dengan Kepemimpinan Mandiri.
Keterlibatan karyawan lewat tim dirancang untuk meningkatkan partisipasi para pekerja tingkat rendah dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan mereka, dengan tujuan memperbaiki kinerja. Keterlibatan karyawan hanya dimulai dengan teknik seperti berbagi informasi atau meminta mereka untuk member saran tentang peningkatan kerja. Secara berangsur- angsur, perusahaan melangkah menuju otonomi yang lebih besar bagi para karyawan, yang terlebih dahulu menuntun mereka pada tim pemecahan masalah dan kemudian tim dengan kepemimpinan mandiri.
demikianlah artikel diatas yang berjudul Kerjasama Tim Dalam Organisasi dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih
The post Kerjasama Tim Dalam Organisasi appeared first on RuangBimbel.co.id.
Komentar
Posting Komentar