√ Bentuk Virus
Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Bentuk Virus yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.
Struktur Tubuh Virus
Bentuk Virus – Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Baca Juga Ruang Lingkup Biologi
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
Jenis-Jenis Struktur Virus
• Virus Berselubung
• Virus Kompkeks
• Virus Telanjang
Perbandingan Ukuran Virus
Sifat Virus
Menurut para ahli virus tergolong sebagai benda mati dan makhluk hidup. Sebagai benda mati karena diluar sel inang virus mengkristal. Tergolong sebagai makhluk hidup karena dapat berkembang biak saat berada dalam sel inangnya. Virus memiliki bermacam-macam bentuk tergantung jenisnya. Virus rata-rata berukuran 2-20 milimikron. Adapun sifat-sifat khusus virus menurut Lwoff, dkk. (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) adalah :
- Materi genetiknya hanya satu jenis
- Struktur yang relatif sangat sederhana
- Hanya melakukan kegiatan reproduksi dalam sel hidup
- Tidak mempunyai informasi genetik untuk sintesis energi berpotensi tinggi
- Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan biner
- Asam nukleat virus mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel inang
- Virus menggunakan ribosom sel inang untuk keperluan metabolismenya
- Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel sesaat sebelum dibebaskan
- Selama berlangsungnya proses pembebasan, virus mendapatkan selubung luar yang mengandung lipoprotein dan bahan-bahan lain yang berasal dari sel inang
- Partikel virus lengkap disebut virion dan terdiri dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik (kapsid)
Ciri – Ciri Virus
Adapun ciri-ciri virus adalah:
- Berbentuk partikel dengan diameter kurang lebih 9-230nm
- Virion hanya memiliki materi genetik dan lapisan protein yang disebut kapsid
- Membutuhkan inang untuk kehidupannya
- Virion tidak melaksanakan kegiatan metabolisme, respirasi atau fungsi biosintetik lainnya
Dasar Klasifikasi Virus
Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam Syahrurachman, dkk (1994) dalam klasifikasi virus digunakan kriteria sebagai berikut:
- Jenis asam nukleat, RNA atau DNA
- Simetri kapsid
- Ada – tidaknya selubung
- Banyaknya kapsomer untuk virus ikosahedral atau diameter nukleokapsid untuk virus helikoidal
Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001) sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi virus adalah :
- Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau ganda
- Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah kapsomer dan dan adanya selaput (envelope)
- Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan DNA yang penting dalam proses replikasi gen, dan neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
- Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
- Sifat-sifat imunologik
- Cara-cara penyebaran alamiah
- Patologi
- Gejala-gejala yang ditimbulkannya
Klasifikasi Virus
Berdasarkan Asam Nukleatnya Virus dibedakan menjadi:
- Virus DNA, contohnya: Poxvirus, Hepesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses
- Virus RNA, contohnya: Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses
Berdasarkan Bentuk Dasarnya, Virus dibedakan menjadi:
- Virus bentuk Ikosahedral. Bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda, contohnya virus polio dan adenovirus.
- Virus bentuk Heliks. Menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer, misalnya virus influenza, TMV.
- Virus bentuk Kompleks. Struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukelat.
Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid, virus dibedakan menjadi:
- Virus berselubung. Mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein, contoh: Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
- Virus telanjang. Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain. Contoh: Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses.
Berdasarkan jumlah kapsomernya, virus dibedakan menjadi:
- Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
- Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
- Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
- Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
- Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
Berdasarkan sel Inangnya, virus dibedakan menjadi:
- Virus yang menyerang manusia, contoh HIV
- Virus yang menyerang hewan, contoh rabies
- Virus yang menyerang tumbuhan, contoh TMV
- Virus yang menyerang bakteri, contoh virus T
Peranan Virus
Kebanyakan virus bersifat merugikan bagi kehidupan manusia karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia maupun merusak hewan ternak dan tumbuhan pangan yang penting bagi manusia. Bahkan ada beberapa virus hewan yang juga dapat menyerang manusia seperti halnya virus flu burung yang dapat menular dan mematikan bagi manusia.
Demikianlah artikel diatas dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih
The post Bentuk Virus appeared first on RuangBimbel.co.id.
Komentar
Posting Komentar