√ Dinamika Genetik : Kromosom, DNA dan RNA

Dinamika Genetik : Kromosom, DNA dan RNA - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Ruang Bimbel. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Dinamika Genetik : Kromosom, DNA dan RNA yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

DNA (Deoxyribonuleic Acid)

Dinamika Genetik – DNA (Deoxyribonuleic Acid) atau asam deoksiribonukleat (AND) dalah tempat penyimpanan informasi genetic. DNA merupakan penyusun gen. DNA terdapat didalam kromosom, mitokondria dan dalam kloroplas.

Dinamika Genetik

Struktur Kimia DNA

DNA tersusun jutaan unit kecil yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas 3 komponen dasar, yaitu :

  • Gula pentosa atau deoksiribosa
  • Asam fosfat
  • Basa nitrogen yang terdiri dari 2 macam yaitu
  • Purin, terdiri atas guamin (G) dan adenin (A)
  • Primidin, terdiri dari sitosin © dan timin (T)

Model Struktur Data

James D.Watson dan Francis Crick merupakan orang-orang yang membuat model DNA. Menurut watson dan crick molekul DNA bernetuk seperti tangga tali terpilin ganda (double helix atau heliks ganda) dimana terdapat bagian-bagian sebagai berikut :

  1. Ibu tangga terdiri dari deretan rantai gugusan gula deoksiribosa dan gugusan fosfat.
  2. Anak tangga terdiri dari basa nitrogen yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah. Pasangan nitrogen pada DNA selalu tetap, yaitu adenin (A) dengan timin (T) da sitosin (C) dengan guamin (G). jika urutan basa nitrogen pada suatu rantai nukleotida adalah GGCTA, maka urutan pasangan basa nitrogen pada antai tersebut adalah CCGAT.

Replikasi DNA

Replikasi DNA merupakan kemampuan DNA membentuk atau mensintesis DNA yang sama persis dengan dirinya sendir. Berikut ini 3 teori  yang menyatakan cara replikasi DNA, ialahS :

  1. Teori konsertif. Merupakan teori rantai polinukleotida lama tetapdan kedua rantai polinukleotida yang dibentuk terdiri dari pasangan rantai polinukleotida baru.
  2. Teori dispersif. Mengartikan ialah teori rantai polinukleotida lama putus-putus, selanjutnya setiap polinukleotida yang mengandung potongan dari polinukleotida asal dan potongan dari polinukleotida pasangannya membentuk polinukleotida penggenap baru.
  3. Teori semikonservasif. definisinya ialah teori rantai polinukleotida lama terpisah menurut arah panjangnya dan tiap-tiap nukleotida dapat membentuk pasangan komplementernya.

RNA

RNA adalah asa nukleat yang dibentuk oleh DNA melalui proses transkripsi. RNA ditemukan didalam sitoplasma, terutama didalam ribosom dan nukleus.

Baca Juga Permainan Sepak Bola: Pengertian, Teknik, dan Peraturannya

Struktur RNA

RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari :

  1. Gula ribosa
  2. Asam fosfat

Basa nitrogen terdiri dari :

  1. Purin : adenin (A) dan guanin (G)
  2. Pirimidin : Urasil (U) dan sitosin ©

Macam-macam RNA

  1. RNA duta atau messenger RNA berfungsi membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Informasi ini berupa triple basa yang ada pada RNA-d disebut kodon. Kodon pada RNA-d merupakan komploment dari kodogen, yaitu urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola cetakan
  2. RNA transfer (RNA-t). berfungsi menerjemahkan kode-kode yang dibawa oleh RNA-d (kodon) menjadi asam amino. Urutan basa nitrogen pada RNA-t disebut antikodon.
  3. RNA ribosom (RNA-r). berfungsi sebagai mesin perakit dalam sintesis. Oleh karena itu, Protein yang bergerak ke satu arah sepanjang RNA duta.

Kode (RNA) dalam sintesis protein

Kode genetik adalah urutan 3 basa nitrogen di sepanjang DNA-d yang membentuk suatu triple disebut kodon. Kode genetik dibawa oleh RNA-d untuk disampaikan pada RNA-t pada sintesis protein, pada kamus kode gemetik terdapat 64 kombinasi triplet untuk 20 asam amino.

No Nama Asam Amino Kodon
1 Alanin GCA, GCG,GCC,GCU
2 Arginin CGA,CGG,CGC,CGU,AGA,AGG
3 Asparagin AAC,AAU
4 Asam aspartat GAC,GAU
5 Sistein UGC,UGU
6 Asam glutamat GAA,GAG
7 Glutamin CAA,CAG
8 Glisin GGC,GGU,GCA,GCG
9 Histidin CAC,CAU
10 Isoleusin AUC,AUU,AUA
11 Leusin CUA,CUG,CUC,CUU,UUA,UUG
12 Lisin AAA,AAG
13 Metionin AUG
14 Fenilalanin UUC,UUU
15 Prolin CGA,CCG,CCC,CCU
16 Serin UCA,UCG,UCC,UCU,AGU,AGC
17 Treoniin ACA,ACG,ACC,ACU
18 Triptofan UGC
19 Tirosin UAC, UAU
20 Valin GUA,GUC,GUC,GUU

Secara garis besar, proses sintesis protein terjadi melalui 2 tahap, yaitu transkripsi dan translasi.

Transkripsi merupakan pencetakan RNA-d oleh DNA. Pesa-pesan DNA dicetak sebagai kode-kode. Rantai DNA yang bertugas mencetak kode-kode disebut rantai sense DNA, sedangkan rantai DNA pasangannya disebut rantai antisense DNA.

Translasi merupakan penerjemahan kode pada RNA-d oleh RNA-t berupa urutan asam-asam amino yang dikehendaki.

Pembelahan sel

Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi 2 atau lebih sel anak. Oleh karena itu Pembelahan sel biasanya adalah bagian kecil dari suatu siklus sel yang lebih besar.

Pembelahan sel pada prokariota dikenal dengan nama pembelahan biner. Pembelahan yang dimaksud bertujuan untuk kepentingan reproduksi. Sebab itu, Sel yang dihasilkan adalah sel anak yang memiliki otonomi sendiri. Pembelahan sel pada eukariota ada 2 jenis yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi, sedangkan meiosis mengubah suatu sel menjadi suatu gamet yang tidak dapat membelah lagi hingga fertilisasi.

Mitosis

  1. Tempat : sel autosomatik
  2. Tujuan : pertumbuhan
  3. Ploidiasi : ninduk = nanak
  4. Ada interfase sebelu, pembelahan dilakukan

Meiosis

  1. Tempat : sel gonatik
  2. Tujuan : membentuk gonad
  3. Ploidisasi : ninduk = setengah nanak
  4. Tidak ada interfase anatara meiosis I dengan meiosis II

Pembelahan interfase dapat dibagai menjadi 5 fase, yakni :

  1. Inetrfase : dapat berlangsung selama beberapa jam, hari, bulan bahkan tahun. (sel gonad memiliki tahap interfase yang lama)
  2. Profase : fase pembelahan terlama dimana sel melakukan persiapan, baik sintesis protein, lipid. Sentriol kemudian menginvasi nucleus. Jadi, Mikrofilamen memanjang dari pangkal sentriol dan menempel pada kromatin pada bagian kinetochore.
  3. Metaphase : kromatin yang telah menjadi kromosom mengumpul di ekuator nucleus, nekleolus pecah menjadi butiran.
  4. Anaphase : bagian yang paling cepat dimana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol
  5. Telofase : akhir pembelahan dimana sel menjadi 2 dan memisah bersama terbaginya organel-organel sel. Keseluruhan dari proses tersebut berkisar antara 60-80 menit.

Penyimpanan semu hokum mendel

Interaksi beberapa gen (atavisme) : bentuk pial atau jengger pada ayam.

Hasi dari persilangan kedua induk menghasilkan sifat baru yang berbeda dengan kedua induknya. Misalnya ayam berpial ros disilangkan dengan ayam berpial biji ternyata keturunannya mengahsilakn ayam berpial walnut.

Polimeri (15:1  (9+3+3)/1)

Sifat yang muncul pada persilangan heterozigot dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organsme. Banyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGEN.

Epistasis (menutupi) dan Hipostatis (ditutupi)(12:3:1)

Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealela. Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya epistasis. Gen dominan yang tertutup hipostatis. Contohnya warna kulit gandum dan warna kulit labu squash.

Kriptomeri (9:3:4)

Gen dominan yang seolah-olah tersembunyi apa bila berdiri sendiri-sendiri dan berpengaruhnya baru muncul apabila berada bersama-sama dengan gen dominan lainnya.

Komplementer (9:7)

Gen-gen yang berinteraksi dan slaing melengkapi. Menyimpulkan Apabila salah satu gen tidak ada maka pemunculan suatu karakter akan terhalang. Contoh /; ada 2 gen yang berinterkasi dalam menumbuhkan pigmen.

Mutasi

Delesi             : hilang gennya

Duplikasi       : penambahan gen yang sealel/homolog

Translokasi   : penambahan gen yang bukan homolognya.

Inverse          : susunan gen yang berpindah kedudukan

Katenasi        : menjelaskan bahwa ujung gen bersatu membentuk lingkaran

  kemudian bertukar gennya

Transisi          : pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa

  pirimidin dengan basa pirimidin lain.

Transverse   : pergantian basa purin digantikan basa pirimidin atau sebaliknya

  basa pirimidin digantikan basa purin

Insersi            : mengisian/menyisipan basa nitrogen diantara urutan basa.

demikianlah artikel yang diatas berjudul Dinamika Genetik : Kromosom, DNA dan RNA dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih

The post Dinamika Genetik : Kromosom, DNA dan RNA appeared first on RuangBimbel.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

√ Kode Alam Mimpi Kuntilanak

√ Kode Alam Menginjak Kotoran

√ Kode Alam Burung Walet