√ Struktur Organisasi : Manajemen, Formal, Informal

Struktur Organisasi : Manajemen, Formal, Informal - Hai Sobat pembaca semuanya, salam sejahtera kami ucapkan untuk para sobat Pembaca Ruang Bimbel. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dan memberikan Rahmat dan hidayahNya sehingga sobat bisa meluangkan waktu untuk mampir di situs kami ini.

Di kesempatan ini kita akan mengupas tentang Struktur Organisasi : Manajemen, Formal, Informal yang mungkin sedang sobat cari, dan kami sudah menyiapkan artikel ini dengan baik untuk dapat Sobat baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan kami kali ini dapat membawa manfaat untuk Sobat semuanya, oke selamat membaca.

Struktur Organisasi – Pada hakekatnya, organisasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan. Organisasi merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuannya. Organisasi adalah bentuk perserikatan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi terdapat tiga factor atau unsure penting, yaitu :

  1. Adanya sekelompok orang
  2. Adanya hubungan dan pembagian kerja diantara mereka
  3. Adanya tujuan yang ingin dicapai

Secara ringkas dapat diberikan batasan sebagai berikut :

  1. Pengertian organisasi dalam arti badan badan, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Dalam arti bagan, organisasi adalah gambaran skematis tentang hubungan kerja sama antara orang-orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai suatu tujuan.
  3. Dalam arti dinamis, organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian pekerjaan, pembatasan tugas dan tanggung jawab

Dilihat dalam pelaksanaannya, organisasi dapat dibedakan menjadi organisasi formal dan organisasi informal.

Struktur Organisasi

Organisasi Formal

Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal ini dibuat untk mencakup pekerjaan yang harus dilakuakan dan memebrikan kerangka bagi prilaku dalam mengerjakannya. Organisasi formal menawarkan bidang bidang yang relative tetap bagi masing masing orang yang bekerja pada bidang dan tanggung jawabnya sendiri. Pekerjaan setiap orang itu menjadi bagian dari tugas lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan oleh perusahaan. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagian organisasi, sedangan organisasi informal tidak. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :

  1. Wewenang
  2. Tanggung jawab
  3. Pertanggungjawaban
  4. Delegasi
  5. Koordinasi

Organisasi Informal

Organisasi informal adalah jaringa hubungan pribadi dan social yang umumnya tidak dilakukan atas dasar aturan formal. Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi, keberadaannya tidak direncanaka, terjadi atas dasar keakrabandan hubungan-hubungan baik yang menyakut pekerjaan ataupun tidak.

Organisasi informal hamper selalu terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia. Organisasi informal pada dasarnya dapat melayani empat fungsi utama :

  1. Memelihara dan memperkuat kesamaan norma diantara anggota
  2. Member atau menyediakan kepuasan social, status, dan rasa aman bagi anggotanya
  3. Membantu para anggotonya untuk berkomunikasi
  4. Membantu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi anggotanya.

Bentuk-Bentuk Bagan Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi, dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aaktivitas tersebut. Mangkin banyak kegiatan yang dilakukandalam suatu organisasi, mangkin komplek pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itulah dibuat bagan yang menggambarkan hubungan tersebut., termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan itu dikenal sebagai bagan organisasi atau struktur organisasi. Dalam suatu organisasi, yang menjadi dasar adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).

  1. Organisasi Garis

Pada organisasi jenis ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan, dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan dan masing-masing bawahan memberikan pertanggungjawaban tugasnya kepada atasannya. Dalam hal ini seseorang hanya bertanggungjawab pada satu atasan. Karena itu, pada organisasi garis, atasan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, karena ia tidak memiliki staf (pembantu ahli). Jenis organisasi ini sesuai untuk perusahaan kecil.

Organisasi Garis memiliki kebaikan dan kelemahan

  1. Kebaikan organisasi garis
  2. Kesatuan dalam pimpinan dan perintah
  3. Pengambilan keputusan lebih cepat
  4. Solidaritas karyawan tinggi
  5. Biaya rendah
  6. Keburukan organisasi garis
  7. Terlalu bergantung pada satu orang (Pimpinan). Sehinga, kala ia tidak mampu, akan mempengaruhi kelangsungan hidup organisasi tersebut.
  8. Adanya kecenderungan pimpinan untuk betindak otokratis
  9. Perkembangan kesempatan karyawan terbatas.
  • Organisasi Garis dan Staf

Organisasi ini banyak digunakan perusahaan besar yang daerah usahanya luas serta memiliki bidang tugas yang kompleks. Dalam organisasi Garis dan Staf kesatuan perintah juga dipertahankan, atasan memiliki bawahan tertentu dan bawahan hanya menerima perintah dari seorang atasan. Kepada atasan tersebut bawahan harus bertanggung jawab kepada pelaksanaan pekrjaannya. Dalam hal ini terdapat satu staf atau beberapa staf . yang dimaksud staf disini adalah ahli dalam bidang tertentu yang betugas member nasehat ataupun saran-saran yang sesuai dengan bidangnya kepada pimpinan dalam organisasi tersebut bilaman pimpinan mengalamai kesulitan dalam menangani permasalahan dalam organisasi. Karena itu staf disini tidak memiliki hak untuk memerintah bawahan, sebab secara formal yang berhak memerintah hanya pimpinan saja.

Organisasi Garis dan Staf memiliki kebaikan dan kelemahan :

  1. Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
  2. Relevan untuk perusahaan besar
  3. Keputusan lebih rasional karena adanya staf ahli
  4. Dapat mewujudkan The right man in the right place
  • Kelemahan Organisasi Garis dan Staf
  • Organisasinya rumit karena kompleknya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi
  • Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
  • Solidaritas sesame karyawan berkurangkarena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling menegenal.
  • Organisasi Fungsional

Organisasi ini didasrkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, seperti fungsi produksi, keuangan, pesonalia, administrasi dan lain lain. Dalam organisasi fungsional, seorang karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan berwenang pada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan berhak memerintah semua karyawan disemua bagian, selama masih berhubungan dengan bidang pekerjaannya.

Pada organisasi jenis ini, terdapat sejumlah specialis fungsional yang mengawasi kegiatan masing-masing karyawan,sehingga berbagai unit staf mempunyai wewenang garis atas orang yang sama.

Sebagaimana dua struktur organisasi sebelumnya, dalam organisasi Fungsional juga dijumpai adanay kebaikan dan kelemahan:

  1. Kebaikan Organisai Fungsional
  2. Pembagian tugas jelas
  3. Specialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin
  4. Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
  5. Kelemahan Organisasi Fungsional
  6. Tidak ada kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama sama memiliki kekuasaan.
  7. Karyawan telah merasa ahli dalam bidanganya sulit bekerja sama, karena masing-masing merasa bidang spesialisasinyalah yang penting.

Perinsif-Perinsif Organisasi

Agar organisasi berjalan baik, diperlukan pedoman atau perinsif dalam melaksanakan kegiatannya, Perinsif perinsif organisasi adalah :

Perumusan tujuan dengan jelas

Bila akan melakukan suatu aktivitas, pertama-pertama harus dijelaskan dulu tujuannya. Bagi suatu organisasi, tujuan aktivitas itu akan berperan sebagai

  • Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa
  • Landasan bagi organisasi bersangkutan
  • Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan
  • Menentukan serangkaian program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplifikasi, singkronisasi, dan mekanisasi
  • Pembagian tugas

Dalam suatu organisasi, pembagian tugas merupakan suatu keharusan mutlak untuk menghindari terjasinya tumpang tindih dalam pekerjaan. Pembagian tugas akan menghasilakn departemen-departemen dan deskripsi tugas (jobdeskription) masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembagian tugas, sekaligus ditetapka susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan, serta wewenang masing-masing unit organisasi.

Delegasi kekuasaan

Kepada setiap karyawam yang menduduki jabatan harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang diperlukan agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

Rentang kekuasaan

Yang dimaksud dengan rentang kekuasaan adalah beberapa jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pimpinan, agar pimpinan mampu memimpin., membimbing, dan mengawasi secara efektif.

Tingkatan-tingkatan pengawasan

Tingkat pengawasan hendaknya diusahakan sesedikit mungkin. Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin. Selain memudahkan komunikasi, juga agar ada motivasi bagi setiap orang dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

Kesatuan perintah dan tanggung jawab

Menurut  perinsif ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan yang memberinya perintah dan menerima pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugasnya.

Koordinasi

Adanya pembagian tugas dan bagian-bagian serta unit –unit terkecil di dalamorganisasi, cenderung menimbulkan kekuatan untuk memisahkan diri dari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Misalnya pada sebuah Universitas yang terdiri dari beberapa fakultas, membuat setiap fakultas cenderung hanya member perhatian terhadap tugas unitnya saja dan kemungkinan melupakan tujuan Universitas sebagai keseluruhan. Untuk mencegah hal demikian, harusnya ada usaha membalikan gerak yang cenderung memisahkan diri dengan usaha koordinasi, yaitu dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi agar memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi tercapainya tujuan keseluruhan organisasi. Usaha inilah yang disebut KOORDINASI.

demikianlah artikel yang diatas berjudul Struktur Organisasi : Manajemen, Formal, Informal dari ruangbimbel.co.id. semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih

The post Struktur Organisasi : Manajemen, Formal, Informal appeared first on RuangBimbel.co.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

√ Kode Alam Mimpi Kuntilanak

√ Kode Alam Menginjak Kotoran

√ Kode Alam Burung Walet